Dalam upaya menghadirkan perubahan positif diwilayah pedesaan Rural Empowerment and Agrcultural Development Scaling-up Initiative (READSI) telah sukses mengimplementasikan sejumlah program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan rural dan pengembangan pertanian. Melalui hasil monitoring dan evaluasi terbaru, proyek ini terbukti memberikan dampak yang signifikan bagi kelompok tani di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kesempatan Joint Monev yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli s.d. 2 Agustus 2023, Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP Kementerian Pertanian beserta Tim READSI telah melakukan kunjungan dengan melibatkan DJPK Kemenkeu, Sekretariat BPPSDMP dan Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pertanian untuk bersama-sama melakukan koordinasi dan pemantauan terkait kegiatan proyek READSI di wilayah NTT. Dalam upaya menghadirkan perubahan positif diwilayah pedesaan Rural Empowerment and Agrcultural Development Scaling-up Initiative (READSI) telah sukses mengimplementasikan sejumlah program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan rural dan pengembangan pertanian. Melalui hasil monitoring dan evaluasi terbaru, proyek ini terbukti memberikan dampak yang signifikan bagi kelompok tani di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kesempatan Joint Monev yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli s.d. 2 Agustus 2023, Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP Kementerian Pertanian beserta Tim READSI telah melakukan kunjungan dengan melibatkan DJPK Kemenkeu, Sekretariat BPPSDMP dan Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN), Kementerian Pertanian untuk bersama-sama melakukan koordinasi dan pemantauan terkait kegiatan proyek READSI di wilayah NTT. Tim READSI mengkonfirmasi kesiapan Pemda NTT terkait pasca amandemen PHD. Mengingat waktunya pelaksanaan proyek yang terbatas hingga tahun 2024, maka Tim ingin mendapatkan informasi terkait penganggaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah untuk TA 2023 - 2024. Capaian yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah bahwa sampai dengan bulan Juli 2023 realisasi telah mencapai 73% dari total alokasi PHD dan Pemda berkomitmen untuk menyerap sisa PHD TA 2023 dan 2024 sesuai dengan dokumen Annual Work Plan and Budged (AWPB). Pada kesempatan pertemuan juga disampaikan dukunganb Pemerintah Daerah untuk melanjutkan kegiatan READSI setelah masa proyek berakhir dengan sumber pendanaan daerah maupun dari sumber pendanaan lainnya. Koordinasi melekat lintas unit kerja daerah menjadi fokus utama yang di soroti oleh DJPK Kementerian Keuangan agar tidak terjadi hambatan dalam pengajuan reimbursment dan bersama-sama memastikan output kegiatan dan dokumen reimbursment dapat disiapkan dan disusun dengan baik. Biro KLN juga menekankan Peran dari Pemerintah Daerah dalam melaksanakan komitmen PHD sangat penting untuk dilakukan dalam mencapai tujuan dari program READSI dan mendorong percepatan kegiatan serta realisasi didaerah. Biro KLN dalam pendampingannya selalu memantau kelancaran dari implementasi disetiap proyek PHLN melalui rekonsiliasi data realisasi dan kegiatan secara berkala. Pada kunjungan lapang.ke Desa Binafun, Kecamatan Amfoang Tengah, Kab. Kupang, Tim Monev di terima oleh kepala Desa dan Kelompok tani penerima manfaat. Pada kesempatan ini Tim Monev berkesempatan untuk berdikusi dengan kelompok tani, diantaranya mengkonfirmasi seputar program kegiatan proyek READSI yang telah di terima oleh mereka. Ketua Kelompok tani menjelaskan bahwa banyak manfaat yang didapat dari hasil pelatihan yang diikuti diantaranya mereka telah berhasil meningkatkan hasil produksi tanaman pangan (Padi) dan mengembangkan tanaman sayur. Proyek READSI juga telah memberikan bantuan berupa Sumur Pompa dan 17 ekor Babi untuk 17 orang anggota di kelompok tani Binafun. Ketua Kelompok menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah, karena dengan bantuan sumur pompa tersebut mereka telah dapat bercocok tanam sayur dimusim panas dan dapat memenuhi kebutuhan air untuk rumah tangga. Namun untuk bantuan Babi, pada tahun 2022 telah terjadi serangan virus yang menyebabkan kematian. Hingga kini tersisa 7 ekor babi yang masih di pelihara oleh kelompok. Tim Monev juga berkesempatan mengunjungi kelompok tani di Desa Oh Aem, Kecamatan Amfoang Selatan. Kelompok ini telah mendapatkan bantuan ternak Babi dan Bibit tanaman Kopi dari proyek READSI. Kelompok Tani Hidup Baru juga telah berhasil mengembangkan tanaman Jeruk dan telah mampiu untuk mengatur keuangan kelompok karena telah mengikuti pelatihan literasi keuangan yang diberikan dari proyek READSI.           
Kolaka, Sulawesi Tenggara – Biro KLN bersama Badan SDM dan Kementerian Keuangan telah melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksaanaan Program READSI (Rural Empowering Agricultural Development Scaling up Initiative) di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 31 Juli- 2 Agustus 2023. Program READSI merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga petani di pedesaan dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian. Pada dasarnya program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani diantaranya dengan meningkatnya hasil padi sawah, bertambahnya pengetahuan petani serta perubahan mind-set mengenai kemandirian petani. Melalui program ini juga petani diberikan alat mesin pertanian, pupuk dan pengetahuan melalui Sekolah Lapang (Field School). Sedangkan melalui kelompok tani mereka medapatkan pengetahuan mengenai teknis pertanian, penanganan hama dan penyakit, pembuatan pupuk organik dan pengolahan lahan menggunakan smart farming. Selain itu pengetahuan mengenai pengelolaan anggaran juga diberikan, seperti mekanisme simpan pinjam guna kemandirian kelompok tani. Program READSI di Kabupaten Kolaka memang masih banyak ditemukan beberapa kendala di lapangan seperti: (i) metode simpan pinjam yang belum terlaksana untuk keseluruhan kelompok tani; (ii) pembangunan infrastruktur belum terlaksana karena masih mencari konsultan dengan mi; (iii) belum maksimalnya pelaksanaan Sekolah Lapang karena petani lebih memilih komoditas sawit yang lebih menguntungkan dibanding padi sawah; serta (iv) masih sulitnya kelompok tani mendapatkan pupuk kimia bersubsidi sementara salah satu kelompok tani telah berhasil membuat pupuk organik untuk tanaman padi sawah.   Penulis : Isna Helmi Y./Editor   : Hapsari Sri S.
United States Agency for International Development (USAID) dan Food and Agricultural Organization (FAO) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berhasil mengendalikan wabah penyakit hewan ternak di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. Jeff Cohen, Direktur USAID Indonesia menyatakan bahwa kemampuan petugas dalam berkoordinasi, berkolaborasi dan mengatasi penyakit hewan menular seperti penyakit Antraks dapat dijadikan percontohan untuk daerah lain dalam melakukan pengendalian penyakit hewan menular.  Pada saat kunjungan lapang, Jeff Cohen dan Rajendra Aryal, Country Director FAO di Indonesia serta rombongan melakukan dialog interaktif dengan petugas teknis lapangan yang menangani penyakit Antraks dari puskeswan, puskesmas, Balai Besar Veteriner, Dinas Pangan dan Pertanian Yogyakarta serta warga yang terdampat wabah Antraks. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Trenggono Trimulyo menyatakan bahwa kunjungan USAID ke Girimulyo memberikan kesempatan bagi pemangku kepentingan lokal untuk memperkuat kerja sama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan hewan dengan pendekatan one health. Pemerintah dan warga Kulon Progo, Yogyakarta mengucapkan terima kasih kepada USAID, FAO dan Kementerian Pertanian RI atas bantuan peningkatan kapasitas dan kemampuan petugas puskeswan dalam mengendalikan dan investigasi penyakit hewan menular sejak 2006. Trenggono Trimulyo mengharapkan bantuan peningkatan kapasitas tetap berlanjut untuk menghadapi ancaman wabah penyakit hewan dan zoonosis kedepannya.
https://www.youtube.com/watch?v=BzA6GDISvlY
www.readsi.id
Dalam rangka mendukung implementasi Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) dan pengawalan kegiatan yang sedang dilaksanakan didaerah, Badan PPSDM Pertanian sebagai Executing Agency dari proyek READSI bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan kegiatan support mission pada tanggal 20 s.d. 24 Agustus 2019 di Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini juga melibatkan instansi dan unit kerja dari Bappenas, Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Tujuan dari joint monitoring ini adalah untuk menindaklanjuti hasil supervisi sebelumnya dalam mendukung program pelaksanaan kegiatan dilapangan, mengidentifikasi kendala dan tantangan, serta mempercepat pelaksanaan program kegiatan. Tim Gabungan ini memulai misinya dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat yang selanjutnya melakukan monitoring kegiatan di Kelompok – Kelompok Tani wilayah proyek. Pada Kab. Bone Bolango Tim berkesempatan untuk bertatap muka dengan para petani diwilayah Kec. Bulango Utara yang menyampaikan bahwa pada kegiatan pelatihan Sekolah Lapang (SL) yang diterapkan oleh READSI sangat berdampak pada penguatan sistem pertanian mereka. Penyelenggaraan SL dimasing-masing Kecamatan memiliki volume yang berbeda (4 s.d. 9) kali kegiatan pada fase 2018 – 2019. Dampak SL yang dilakukan cukup membuahkan hasil untuk menarik minat kaum hawa, mereka mengaplikasikan pelatihan tersebut pada pekarangan rumahnya masing-masing dengan memproduksi sayuran. Sekali dayung dua pulau terlampaui, itulah kira-kira pepatah yang disematkan dalam output kegiatan SL diwilayah ini, karena selain hasil yang mereka tanam dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, mereka juga telah menciptakan sumber income dari hasil penjualan produksi sayuran yang mereka tanam. Tentunya capaian diwilayah ini telah mencerminkan tujuan dari proyek READSI yaitu untuk pemberdayaan Rumah Tangga di Pedesaan. Kunjungan Tim juga disambut oleh Pemerintah Daerah Kab. Gorontalo (Sekretaris Daerah) yang menyampaikan bahwa kegiatan proyek READSI sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan pendapatan petani secara berkelanjutan. Dalam kesempatan ini juga disampaiakan bahwa mekanisme on granting tidak menjadi persoalan, karena Pemda Kab. Gorontalo telah memiliki pengalaman pada proyek-proyek pemerintah pusat lainnya dengan menggunakan mekanisme yang sama. Semua sumber pendanaan yang masuk dalam program kerja Pemda Kab. Gorontalo telah dikemas sesuai dengan porsi kegiatan yang diusung, dan masing-masing kegiatan telah dirancang untuk saling mendukung untuk mencapai tujuannya, namun tidak tumpang tindih terkait pendanaan, ujar Bu Sekda.
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan, kembali membuka sekolah wirausaha muda “Young Entrepreneur School Sulawesi Selatan (YESS)” angkatan ke-3.  Pembukaan YESS angkatan ke-3 ditandai orientasi kepada puluhan calon siswa, Kamis, 25 April 2019 di KUKM Center, Jl. AP. Pettarani Makassar.  Kegiatan dihadiri kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Malik Faisal yang juga pembina YESS, Kepala sekolah, Abd. Azis Bennu, Koordinator Konsultan PLUT, Bahrul ulum Ilham, Duta Baca Makassar yang juga akumni YESS, Munadian Yunadia, dan tim fasilitator YESS. Malik Faisal pada kesempatan ini memberikan motivasi kepada siswa, tentang pentingnya kewirausahaan di era milineal.  Dia mengatakan, program YESS bertujuan menyiapkan generasi muda Sulawesi Selatan, yang memiliki jiwa entrepreneurship yang siap berkompetisi secara global.  ”Persaingan SDM global sangat ketat. YESS hadir menyiapkan generasi unggul yang profesional, berintegritas dan berjiwa wirausaha,” katanya. Program YESS adalah sekolah nonformal yang menyasar siswa SMA atau sederajat. Masa kegiatan berlangsung selama tiga bulan, dengan delapan kali pertemuan setiap bulan, pada hari Sabtu dan Minggu. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan ruang belajar representatif di UKM Center Sulawesi Selatan, dan tim fasilitator dari konsultan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan, 7 orang coach dan praktisi bisnis.  Kepala sekolah YESS, Abd. Azis Bennu yang juga Kabid UKM Diskop Sulsel menyebut, pembelajaran YESS berupa inovasi pelatihan rutin oleh para mentor, trainer dan coach bisnis ditunjang dengan pendampingan secara intensif, terdiri 20 persen teori dan 80 persen praktik.  “Pada tahun 2018 telah menghasilkan alumni sebanyak 150 peserta didik, yang memiliki mindset, pengetahuan dan keterampilan wirausaha,” tambahnya.  Kelas perdana YESS mulai bergulir pada Sabtu, 27 April 2019, dan tidak dipungut biaya.
SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- SMK PP Negeri Sembawa dikunjungi oleh Sekertaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dr. Andriko Noto Susanto, MP serta Konsultan Integrated Participatory Development and Management Irrigation Project (IPDMIP) yaitu Mr. Richard. Selasa (22/1/2019). Dalam Kegiatan IPDMIP yang merupakan suatu program Integrasi Partisipasi Pertanian yang turut melibatkan Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kunjungan IPDMIP ke SMKPP Negeri Sembawa Untuk Irigasi yang Lebih Baik, http://palembang.tribunnews.com/2019/01/23/kunjungan-ipdmip-ke-smkpp-negeri-sembawa-untuk-irigasi-yang-lebih-baik.Penulis: Alan Nopriansyah Editor: Siti Olisa
SIDRAP-Sosialisasi Draft Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I) Program Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Tahun 2019 tingkat Kabupaten Sidrap, berlangsung Senin (1/4/2019) di Ruang Rapat Bupati Sidrap. Sosialisasi diikuti unsur Dinas PSDA, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, para Ketua P3A dan GP3A dan koordinator TPM dan para TPM. Sekretaris Kabupaten Sidrap, Sudirman Bungi membuka sosialisasi didampingi Sekretaris Bappelitbangda Sidrap, Andi Muhammad Arsjad. Hadir sebagai narasumber, Konsultan Istitutional Strengthening For Agricultural Irrigation (ISAI) Program IPDMIP, H Darwis. Dalam sambutannya, Sudirman Bungi memaparkan tujuan kegiatan tersebut untuk membantu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan pelaku pengelola irigasi lainnya dalam menyusun suatu perencanaan yang terpadu dan terkoordinasi. Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, RP2I merupakan instrumen perencanaan berisi program dan perkiraan kebutuhan dana untuk pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisiatif yang disusun Bappelitbangda, Dinas PSDA, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk periode 5 tahun ke depan. “Dokumen tersebut akan disahkan oleh Bapak Bupati Sidenreng Rappang dan menjadi sumber informasi untuk musrenbang kabupaten dan provinsi,”ujar Sudirman. Mengingat lokasi daerah irigasi dan masyarakat tani berada di kabupaten/kota, sambung Sudirman, maka melaui RP2I perencanaan bidang irigasi untuk kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten diharapkan lebih terpadu. “Ini sangat diperlukan oleh kabupaten/kota dalam melaksanakan kebijakan dan strategi pembangunan daerah bidang pertanian serta pengelolaan irigasi secara partisipatif,”tandas Sudirman.
Tentang SIPOR PHLN
Sistem Informasi Pelaporan Pinjaman Hibah Luar Negeri Kementerian Pertanian merupakan aplikasi untuk memudahkan pemantauan pelaporan pinjaman dan hibah luar negeri yang dikelola oleh Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian dan Eselon I terkait.
Kontak
Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian
Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan Jakarta 12550, Indonesia
Telp PPID: 0812-8237-0137 (Jam 09:00 s.d 15:00 WIB setiap hari kerja)