Sosialisasi Pedoman SIMURP dan Bimtek Peningkatan Kapasitas THL-TB Penyuluh Pertanian
Deky
22 Oktober 2019

Pilar Pertanian - Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian secara keseluruhan dan ujung tombak swasembada pangan nasional, hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi, pada pembukaan gabungan acara Sosialisasi Pedoman SIMURP dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tenaga Harian Lepas-Tenaga Batu Penyuluh Pertanian (THL-TB Penyuluh Pertanian) di Palace Hotel Cipanas Jawa Barat (17/10), dengan jumlah peserta sebanyak 120 orang. Dedi mengungkapkan, bahwa Penyuluh Pertanian berkontribusi nyata dan signifikan terhadap swasembada pangan nasional dan berharap agar kontribusi yang telah diberikan tidaklah berkurang. Penyuluh juga harus mampu mengikuti era 4.0 dimana teknologi utama menopang implementasi revolusi tersebut dalam bidang pertanian berbasis internet (internet of things), super komputer (artificial inteligence), kendaraan tanpa pengemudi (human-machine interface), teknologirobotik (smart robotic) dan teknologi 3D Printing. Untuk menyikapi dampak perubahan iklim Proyek SIMURP yang fokus pada kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Teknologi CSA harus dipahami oleh seluruh insan pertanian baik di Pusat maupun di Daerah, ujar Dedi. Bagaimana penyuluh harus memahami dan menerapkan teknologi CSA kepada petani di lokasi Proyek SIMURP. Prinsip CSA yang di terapkan meliputi peningkatan produksi dan hemat air, adaptif terhadap perubahan iklim, menurunkan emisi gas rumah kaca, pengendalian OPT terpadu dan pengembalian bahan organik tanah. Selain itu, aspek-aspek lainnya yang harus diupayakan diantaranya : 1) Peningkatan kapasitas dan peran para penyuluh pertanian di lapangan dengan membangun sistem manajemen dan informasi penyuluhan pertanian berbasis teknologi dan informasi. 2) Peningkatan kapasitas dan peran kelembagaan penyuluhan terutama di tingkat lapangan seperti BPP berbasis IT dan CSA. 3) Penguatan kapasitas kelembagaan petani (poktan dan gapoktan) dan mendorong pembentukan serta pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). 4) Penguatan ketenagaan baik penyuluh maupun pelaku utama terutama petani milenial yaitu petani yang responsif terhadap teknologi dan informasi, serta peka terhadap perubahan sosial dan peduli dengan kelestarian sumber daya alam serta lingkungannya. 5) Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang efektif dan efisien. Tantangan penyuluhan pertanian ke depannya di antaranya mampu menjadi SDM pertanian yang berdaya saing untuk menuju pertanian modern di era revolusi industri 4.0 sehingga diharapkan melalui pertemuan ini, para peserta mampu mengimplementasikannya. (OIR)

Tentang SIPOR PHLN
Sistem Informasi Pelaporan Pinjaman Hibah Luar Negeri Kementerian Pertanian merupakan aplikasi untuk memudahkan pemantauan pelaporan pinjaman dan hibah luar negeri yang dikelola oleh Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian dan Eselon I terkait.
Kontak
Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian
Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan Jakarta 12550, Indonesia
Telp PPID: 0812-8237-0137 (Jam 09:00 s.d 15:00 WIB setiap hari kerja)